Manusia dengan SEGUDANG Cita-cita
AKU ADALAH ORANG YANG PUNYA BANYAK CITA-CITA
Kenapa begitu? Karena aku merupakan orang yang sangat suka tantangan dan mempelajari hal-hal baru. Belajar dalam artian mencari tau segala hal yang tidak aku ketahui. Tetapi konteksnya bukan belajar secara akademik, melainkan skill seperti membuat kerajinan, memasak, bermain alat musik, menggambar, dan hal lainnya. Aku lebih suka mengerjakan sesuatu yang membutuhkan effort yang cukup besar karena bagiku hal tersebut sangat menarik dan menyenangkan. Terlebih lagi banyak orang yang bilang bahwa aku cukup kreatif. Kurasa mereka ada benarnya. Dari beberapa tes random di beberapa situs online tentang kepribadian, aku memang lebih cenderung menggunakan otak kanan yang katanya sumber dari segala kekreatifitasan walaupun tidak tahu valid atau tidaknya wkwk.
Karena aku suka hal-hal yang menantang. Aku cenderung memaksa diriku untuk mencoba sesuatu yang baru. Mulai dari ngotot belajar naik motor waktu smp. Kemudian belajar bermain berbagai alat musik seperti gitar, recorder, gendang, cajon, dan juga drum. Belajar menjahit. Belajar memasak. Belajar melukis. Mempelajari beberapa bahasa asing seperti Inggris, Korea, Jepang, dan Belanda. Dan yang masih membuatku penasaran untuk mempelajarinya sampai saat ini adalah bahasa Thailand.
Aku adalah seseorang yang sangat amat tertarik pada dunia kecantikan dan juga kuliner.
Mulai memasuki umur belasan, aku sudah mulai pandai bersolek. Sehingga aku mempunyai cita-cita baru yaitu menjadi MUA atau make up artist. Sebenarnya cita-cita ini masih ada sampai saat ini sih. Tapi memang bukan menjadi prioritas utamaku dan hanya aku anggap sebagai hobby saja karena aku sangat menyukai seni atau art, aku sering mengcreate make up karakter. Karena menurutku wajah adalah kanvas bagi si pencinta make up. Hal ini juga mendukungku untuk bercita-cita menjadi beauty vlogger.
Kenapa begitu? Karena aku merupakan orang yang sangat suka tantangan dan mempelajari hal-hal baru. Belajar dalam artian mencari tau segala hal yang tidak aku ketahui. Tetapi konteksnya bukan belajar secara akademik, melainkan skill seperti membuat kerajinan, memasak, bermain alat musik, menggambar, dan hal lainnya. Aku lebih suka mengerjakan sesuatu yang membutuhkan effort yang cukup besar karena bagiku hal tersebut sangat menarik dan menyenangkan. Terlebih lagi banyak orang yang bilang bahwa aku cukup kreatif. Kurasa mereka ada benarnya. Dari beberapa tes random di beberapa situs online tentang kepribadian, aku memang lebih cenderung menggunakan otak kanan yang katanya sumber dari segala kekreatifitasan walaupun tidak tahu valid atau tidaknya wkwk.
Karena aku suka hal-hal yang menantang. Aku cenderung memaksa diriku untuk mencoba sesuatu yang baru. Mulai dari ngotot belajar naik motor waktu smp. Kemudian belajar bermain berbagai alat musik seperti gitar, recorder, gendang, cajon, dan juga drum. Belajar menjahit. Belajar memasak. Belajar melukis. Mempelajari beberapa bahasa asing seperti Inggris, Korea, Jepang, dan Belanda. Dan yang masih membuatku penasaran untuk mempelajarinya sampai saat ini adalah bahasa Thailand.
Aku lumayan cukup optimis terhadap sesuatu yang benar-benar aku inginkan, bukan berarti ambis. Setiap aku mempelajari sesuatu pasti aku berprinsip "aku pasti bisa dan harus bisa!" Aku menyukai banyak hal. Lucunya hal-hal tersebut yang justru malah menuntunku untuk punya banyak cita-cita. Ketika aku sudah mulai pandai melakukan sesuatu pasti aku langsung berpikir ingin jadi seseorang yang expert dalam hal tersebut.
Aku pernah berpikir ingin jadi kowad atau tentara wanita karena aku punya jiwa yang pemberani dan dibilang cukup mandiri serta sedikit tomboy. Tapi setelah itu aku sadar bahwa tinggiku tidak mencukupi wkwk.
Aku pernah berpikir untuk jadi seorang dokter karena menurutku dokter merupakan profesi yang sangat mulia. Tapi setelah itu aku sadar bahwa aku takut darah dan juga jarum suntik. Lalu bagaimana bisa aku jadi dokter? Haha.
Beralih ke cita-cita lain, tiba-tiba aku ingin jadi dokter hewan saja. Kemudian aku berpikir, bagaimana bisa sedangkan setiap kali melihat kucing terluka saja aku sudah nangis bombay duluan.
Cita-citaku kemudian berganti lagi. Aku ingin jadi astronot pikirku karena aku sangat menyukai tata surya. Tata surya begitu cantik sehingga aku ingin melihatnya secara dekat kemudian aku berpikir lagi, ah aku kan takut ketinggian, menaiki tangga lantai 3 lalu melihat kebawah saja aku sudah gemetar.
Sejak kecil aku sudah sangat suka mendengarkan lagu. Dan aku adalah penghafal yang handal. Setiap pagi mama, papa, ataupun kakak selalu menyetel lagu-lagu baik itu lagu indonesia, lagu barat, lagu mandarin ataupun lagu berbahasa Jepang. Seketika aku memiliki hobby baru yaitu bernyanyi sehingga pernah terlintas bahwa aku ingin punya cita-cita menjadi penyanyi. Terlebih lagi karena namaku yang mirip dengan seorang vokalis band. Lucunya, aku sadar bahwa suaraku lebih baik dipendam saja karena jika tidak, maka akan membuat oranglain sakit kepala.
Cita-citaku lalu berubah lagi. Aku ingin jadi artis. Karena aku sangat menyukai bermain peran. Aku suka berpura-pura menjadi orang lain. Karena menurutku aku bisa keluar dari zona nyaman diriku sendiri. Aku sangat suka akting dan cukup andal apalagi ketika temanku berulang tahun, pasti aku selalu disuruh mereka untuk pura-pura marah pada orang yang berulang tahun karena tampang jutek dan nada bicaraku yang ketus sangat mendukung wkwk. Lalu aku sadar bahwa cita-cita tersebut tidak mudah digapai karena tampangku yang pas-pasan.
Pergantian cita-cita tidak sampai disitu saja. Karena sadar aku tidak punya cukup bakat demi menggapai cita-cita. Akhirnya aku memutuskan untuk belajar bermain alat musik saja. Tibatiba aku ingin jadi anak band terserah bagian apa yang penting anak band, pikirku. Ya ampun random sekali pemikiranku dulu. Aku kemudian mempelajari cara bermain gitar dan juga drum. Aku sangat suka musik. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk belajar semuanya.
Aku mulai dari belajar gitar dan akhirnya memang bisa, tapi tidak expert. Kemudian drum, sesekali aku berlatih tapi tidak kuteruskan karena fasilitas yang tidak memadai.
Waktu sma, setiap pelajaran kesenian aku selalu saja meminjam alat musik bersama temanku. Aku mencoba bermain cajon. Yang dilanjutkan dengan bermain gendang pada saat hari ulang tahun sekolah. Saat itu setiap kelas diwajibkan mempersembahkan satu penampilan dan akhirnya kelasku memutuskan untuk bernyanyi dan bermain alat musik. Karena anak laki-laki dikelasku cenderung manja dan careless, akhirnya aku dan temanku yang turun tangan yang berakhir dengan aku yang menjadi si gendangers wkwk. Video nya masih kusimpan sampai sekarang dan aku cukup bangga walaupun cuma menepuk-nepuk gendang :( Impianku untuk jadi anak band tiba-tiba hilang karena sadar bermain alat musik memang butuh ketekunan sedangkan aku bukan orang yang tekun melainkan hanya suka mencoba hal baru.
Dari kecil aku sangat suka menggambar. Ya tidak pandai juga, hanya menggambar dua gunung yang ditengahnya ada matahari dan sawah berbentuk huruf v beserta rumah sederhana dibawah kaki gunung, sukur-sukur kalau ada pohon kelapa nya, ohiya tak lupa aliran sungai yang mengalir entah kemana. Aku sangat suka hal-hal yang berwarna dan berbentuk. Aku suka mencoret-coret kertas dengan beberapa gambar yang random. Sehingga tiba-tiba cita-citaku berubah menjadi pelukis. Tapi setelah itu aku merasa tidak sanggup, kemampuanku belum cukup untuk menjadi seorang pelukis.
Aku adalah orang yang mudah meniru sesuatu yang menjadikan alasanku senang menggambar ya karena ada objek yang menjadi contoh gambarku. Jika tidak, hasilnya hanya kertas kosong karena imajinasiku seringkali nyangkut entah dimana.
Cita-citaku berubah lagi. Menjadi pelukis sangat susah, tapi jika aku menggambar sesuatu yang berbeda melainkan bukan objek nyata sepertinya seru. Tak jauh dari pelukis, cita-citaku berganti menjadi arsitek. Aku ingin menggambar desain rumah dengan pondasi-pondasi yang kokoh dengan teknik arsir pikirku. Tapi setelah aku bertanya pada kakak kalau kuliah arsitek bukan hanya sekedar menggambar bentuk melainkan ada pengukuran yang menggunakan matematika dan angka-angka akhirnya aku menyerah.
Kuganti lagi cita-citaku menjadi yang lainnya. Masih tidak jauh dari menggambar. Aku ingin jadi fashion desainer. Desainer menurutku sangat amat keren. Bisa mendesain baju yang unik dan sesuai keinginan kemudian membuatnya. Aku belajar menggambar dan mendesain baju, dan ternyata sulit. Lalu aku memutuskan untuk belajar menjahit, mulai dari menjahit baju yang robek terlebih dahulu. Kemudian belajar membuat pola baju, baju pertama yang aku buat adalah baju untuk kucing kesayanganku dan bukan baju manusia haha. Menyelesaikan satu baju kucing saja rasanya aku sudah kwalahan. Akhirnya kurasa cita-cita yang satu ini memang butuh orang yang bertalenta.
Lagi dan lagi, cita-citaku berubah. Aku kemudian mempunyai hobby baru yaitu membaca novel yang berakhir dengan "ah aku ingin jadi seorang penulis novel dan menerbitkan buku". Ternyata hanya omong kosong belaka, perihal mengumpulkan niat untuk memulai paragraf awal saja aku malas, padahal di otakku seringkali sudah terangkai beberapa kalimat yang tinggal diketik saja. Apadaya aku terlalu mager. Ya, akhirnya hanya jadi keinginan semata saja.
Selain itu, aku akhir-akhir ini punya beberapa cita-cita lainnya yaitu chef, beauty vloggger, food vlogger, fotografer, dan juga traveller. Daaaan cita-cita ini sebenarnya bisa digabungkan menjadi satu.
Aku adalah seseorang yang sangat amat tertarik pada dunia kecantikan dan juga kuliner.
Mulai memasuki umur belasan, aku sudah mulai pandai bersolek. Sehingga aku mempunyai cita-cita baru yaitu menjadi MUA atau make up artist. Sebenarnya cita-cita ini masih ada sampai saat ini sih. Tapi memang bukan menjadi prioritas utamaku dan hanya aku anggap sebagai hobby saja karena aku sangat menyukai seni atau art, aku sering mengcreate make up karakter. Karena menurutku wajah adalah kanvas bagi si pencinta make up. Hal ini juga mendukungku untuk bercita-cita menjadi beauty vlogger.
Masuk ke dunia kuliner. Aku sering sekali jajan dan aku sangat suka mencicipi makanan-makanan terbaru ataupun makanan di restoran dan cafe-cafe yang belum pernah aku datangi. Bukan hanya sekedar makan, aku juga selalu mereview makanan tersebut. Bahan apa saja yang dipakai dan bagaimana teksturnya sehingga aku memiliki cita-cita menjadi food vlogger.
Cita-citaku adalah berkeliling dunia sambil mencicipi makanan khas dari masing-masing negara dan daerah yang aku datangi. Hal ini juga di dukung oleh hobbyku yang suka hangout dan memiliki jiwa petualang seperti bolang haha. Ya, aku memang sangat suka jalan-jalan dan mendatangi tempat-tempat baru yang belum pernah kudatangi. Secara tidak langsung cita-citaku juga ingin menjadi seorang traveller. Bukan time traveller ya, itu beda lagi. Jadi bisa dong, travelling sambil kulineran.
Nah, selain itu cita-citaku yang lain juga bisa digabungkan dengan food vlogger dan juga traveller, yaitu aku ingin jadi fotografer. Aku sangat suka mengabadikan objek-objek seperti tempat, orang, kegiatan, makanan, ke-estetikan sebuah bangunan, dan bahkan hewan. Karena menurutku dibalik sebuah jepretan kamera, selalu ada cerita dibaliknya yang tidak akan pernah bisa dihapus dari memori ingatan setiap orang. Asiapp.
Daaan yang terakhir, cita-cita yang menurutku ada kemungkinan untuk tercapai yaitu menjadi chef atau koki. Seperti yang sudah aku bilang, aku adalah orang yang jatuh cinta pada dunia kuliner. Oleh sebab itu, cita-citaku yaitu ingin menjadi chef karena aku suka makan dan aku suka memasak, mencoba resep baru adalah kegiatan favoritku akhir-akhir ini.
Terlebih lagi sejak kecil aku sudah sering membantu mama memasak dan membuat kue karena mama juga termasuk orang yang dianggap sebagai chef di lingkungan tempat tinggalku. Mama pandai memasak segala macam masakan mungkin karena itu keahliannya menurun padaku wkwk. Karena sering membantu dan melihat mama masak dan bertanya makanan apa yang sedang dibuatnya akhirnya aku juga jadi pandai memasak dan menerka bahan apa yang dipakai untuk membuat makanan yang sedang aku makan. Dan untuk pengetahuan tentang segala macam jenis kue dan makanan, tanya saja padaku, aku ahlinya wkwk. Maka dari itu, aku bercita-cita menjadi chef terkenal dan memiliki sebuah restoran besar nantinya.
Itu dia betapa banyaknya cita-cita yang aku inginkan tapi kemudian sadar dengan kemampuan diri sendiri sehingga dipilah dan dipilih lagi agar tidak mimpi ketinggian kalau kata orang. Setelah cukup dewasa seperti saat ini, akhirnya aku berpikir kenapasih cita-citaku selalu berubah setiap saat. Dan akhirnya aku jadi merasa tidak punya cita-cita. Masa depanku menjadi abu-abu, tidak tau pasti mau kemana.
Tapi ada satu hal dikepalaku yang selalu aku ingat, tidak peduli nantinya aku akan jadi apa dan orang yang bagaimana. Yang terpenting adalah aku bisa jadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya dan juga menjadi orang yang berguna bagi keluarga, nusa, bangsa, dan tanah air. Setidaknya dengan cita-citaku yang berubah-ubah setiap kali aku mempelajari hal baru, aku jadi merasa cukup multitalent dan aku bangga akan hal itu. Intinya jangan pernah berhenti belajar dan mencoba hal-hal baru. Bisa melakukan berbagai macam hal diluar zona nyamanmu adalah hal yang luarbiasa. Mantap jiwa!! JANGAN LUPA BERSYUKUR!! 🤗
Komentar
Posting Komentar